Khutbah Jumat: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat
Khutbah Jumat: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 21 November 2024 M / 25 Oktober 2024 M.
Khutbah Jumat Pertama: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat
- Penyakit syahwat, yaitu cinta dunia, sehingga di hatinya yang terbesar adalah keinginan terhadap dunia dan syahwatnya.
- Penyakit syubhat, yaitu pemikiran-pemikiran yang sesat.
Allah telah menyebutkan dua penyakit ini dalam firman-Nya:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ ﴿١٧٥﴾ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث…
“Dan bacakanlah kepada mereka berita tentang orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami, kemudian dia lepas dari ayat-ayat itu, lalu setan mengikutinya sehingga dia termasuk orang-orang yang sesat jalan. Kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami akan angkat derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya…” (QS. Al-A’raf [7]: 175-176)
Subhanallah. Dalam ayat ini, Allah menceritakan kisah seorang yang bernama Bal’am, yang hidup di zaman Nabi Musa. Dia telah diajarkan Taurat bahkan diajarkan nama Allah yang paling besar. Meskipun sangat berilmu, hatinya dipenuhi dengan dua penyakit yang menghancurkan. Allah menyebutkan penyakitnya:
“Akan tetapi dia lebih condong kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya.”(QS. Al-A’raf [7]: 176)
Inilah penyakit yang menyebabkan siapapu dia -bahkan seorang ulama- akan tersesat jalan. Karena penyakit cinta dunia ini menyebabkan seseorang tidak lagi peduli dengan batasan-batasan Allah. Orang yang menginginkan dunia sering kali tidak peduli dengan halal dan haram. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ما ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
“Tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepaskan pada sekelompok kambing lebih berbahaya daripada orang yang tamak dan rakus terhadap harta dan kedudukan bagi agamanya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Ambisi terhadap dunia dan kedudukan sangat merusak agama seseorang.
Peringatan tentang Dunia
Siapa pun yang ingin selamat, yang ingin ilmunya bermanfaat, dan hidupnya terbimbing di dunia hingga meraih surga Allah, hendaknya memahami bahwa dunia ini terlaknat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا
“Dunia itu terlaknat, terlaknat pula semua yang ada di dalamnya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Al-Hafizh Ibnu Rajab dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam menjelaskan bahwa maksudnya adalah dunia itu menjauhkan dan menyibukkan manusia dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu, sadarilah, wahai kaum Muslimin, bahwa dunia kerap kali membuat kita lalai terhadap kehidupan akhirat. Kita hidup di dunia bukan untuk terus mengejar dunia, melainkan untuk merealisasikan ibadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Benar, kita butuh dunia. Tapi dunia hanyalah sarana, bukan tujuan. Ia adalah alat agar kita dapat mencapai sesuatu yang lebih besar daripada nikmat dunia, yaitu nikmat surga yang abadi.
Maka siapa pun di antara kita yang ingin selamat, jagalah hati dari dua penyakit besar yang sangat merusak dan membinasakan:
- Cinta dunia, yaitu menjadikan dunia sebagai tujuan utama.
- Lalai terhadap akhirat, sehingga agama dijadikan bahan senda gurau.
Lihatlah bagaimana Allah menggambarkan orang-orang kafir yang masuk ke dalam neraka. Allah berfirman:
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا…
“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama Allah sebagai permainan dan senda gurau, dan tertipu dengan kehidupan dunia…” (QS. Al-A’raf[7]: 51)
Mereka tertipu dengan kehidupan dunia hingga menganggap seolah-olah tidak ada lagi kehidupan setelah kematian dan hari pembalasan. Padahal, setiap perbuatan manusia pasti akan dibalas.
Dunia sebagai Ladang Akhirat
Seorang mukmin menyadari dengan penuh kesadaran, bahwa ia hidup di dunia ini tak akan lama. Semua jiwa pasti akan merasakan kematian, maka ia menjadikan dunia ini sebagai mazra’atul akhirah, yaitu ladang untuk mempersiapkan hasil yang akan dipetik di akhirat kelak.
Khutbah Jumat Kedua: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat
Wahai kaum Muslimin, termasuk di antara rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah Dia menjadikan dunia ini penuh dengan ujian. Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Di antara rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah Allah jadikan dunia ini penuh dengan ujian dan kesusahan. Hal ini adalah agar manusia tidak betah di dunia dan menginginkan kenikmatan abadi di akhirat.”
Oleh karena itu, wahai kaum Muslimin, banyak kaum mukminin yang diberikan ujian demi ujian agar mereka berpaling dari dunia. Jika Anda sedang menghadapi ujian, pujilah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah masih menginginkan kebaikan bagi Anda.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan percepat hukuman baginya di dunia.” (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, disebutkan: “Allah akan berikan musibah dalam kehidupan dunianya.”
Namun, bagi Anda yang diberikan kesenangan, berhati-hatilah. Demi Allah, kesenangan yang melalaikan lebih buruk daripada kesusahan yang mendekatkan seseorang kepada Allah. Lebih baik seseorang mengalami kesusahan yang membuatnya kembali kepada Allah dan dekat dengan-Nya, daripada diberikan kesenangan yang menjadikannya lalai, sombong, dan lupa akan kehidupan akhirat. Na’udzubillah, nas’alullah as-salamah wal ‘afiyah.
Download mp3 Khutbah Jumat: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat
Podcast: Play in new window | Download
Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Khutbah Jumat: Bahaya Penyakit Syahwat dan Syubhat” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54732-khutbah-jumat-bahaya-penyakit-syahwat-dan-syubhat/